Monday, August 25, 2008

Kritis Atasi Hepatitis

Oleh dr. H.M. A.A. Andi Nawawi, MM
Artikel Utama
Majalah Harmoni edisi Juni 2008

Untuk mengetahui apa itu Hepatitis kita harus mengenal dulu organ tubuh kita yang menjadi sasaran penyakit ini, yaitu lever atau hati. Hati adalah organ terbesar dalam tubuh dengan berat rata-rata 1500 gram atau lebih kurang 2.5% berat badan orang dewasa normal, terletak pada rongga perut bagian kanan atas. Hati juga mempunyai banyak sekali fungsi vital yang menunjang kehidupan dan berperan penting pada setiap fungsi metabolisme tubuh.

Fungsi utama hati antara lain adalah fungsi metabolisme, fungsi sintesis, dan menetralkan zat-zat kimia. Fungsi metabolisme merupakan proses mengubah struktur suatu zat menjadi zat yang lain. Fungsi sintesis adalah penyusunan atau pembuatan suatu senyawa dari zat atau molekul yang sederhana menjadi senyawa yang komplek. Hati juga berfungsi menetralkan zat-zat kimia akibat proses metabolisme. Sel-sel hati kaya akan berbagai enzim yang membantu dalam metabolisme zat kimia.

Pada saat terinfeksi suatu penyakit atau mengalami peradangan, hati menjadi bengkak. Sel hati mulai mengeluarkan enzim alanin aminotransferase ke darah. Bila konsentrasi enzim tersebut lebih tinggi dari normal, pertanda lever mulai rusak. Sewaktu penyakit hati berkembang, perubahan dan kerusakan hati meningkat. Kerusakan yang berulang dapat menyebabkan sebagian besar area hati menjadi rusak secara permanen. Penyakit yang menyebabkan peradangan dan kerusakan hati dalah hepatitis.

Apakah Hepatitis itu?

Masyarakat sering menyebut Hepatitis sebagai penyakit kuning karena adanya warna kuning pada kulit, kuku, dan bagian putih (Sclera), bola mata, serta urine atau air seni. Kondisi ini merupakan salah satu gejala klinis dari hepatitis atau peradangan hati yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel jaringan, bahkan semua bagian organ hati.

hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang menyerang sel-sel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada hati. Penyebab hepatitis ada dua yaitu disebabkan infeksi dan bukan infeksi. Hepatitis yang sering terjadi umumnya disebabkan oleh infeksi virus. hepatitis yang bukan disebabkan infeksi yaitu, penyakit lain yang timbul dari gangguan metabolisme tubuh dapat menyebabkan komplikasi pada hati.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab Hepatitis. Diantaranya adalah infeksi oleh virus hepatitis. Infeksi ini dapat dibedakan jenisnya menurut abjad seperti virus hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. Hepatitis B merupakan tipe hepatitis yang paling bahaya dan banyak diderita karena ada orang yang mengidap hepatitis virus B tapi tidak menunjukan gejala klinis atau tidak dijumpai kelainan dan gangguan kesehatan. Orang tersebut merupakan pembawa atau disebut 'penderita carrier'.

Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menimbulkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning, dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terjadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi hepatitis A adalah 30 hari. Penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi faeces pasien. Saat ini, sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan kalangan dengan resiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan air liur yang masuk ke dalam tubuh orang lain.
Biasanya pengobatan dilakukan dengan Interferon Alfa -2b dan Lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan resiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika dan orang yang sering melakukan seks bebas.

Hepatitis C
Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, kerusakan hati terus berlanjut dan menjadi parah seiring waktu. Sekitar sepertiga kanker hati disebabkan oleh hepatitis C. Hepatitis C yang menjadi kanker hati terus meningkat di seluruh dunia karena banyak orang terinfeksi hepatitis C tiap tahunnya. Sebagai perbandingan, di Amerika, jumlah penduduk yang terinfeksi virus ini mencapai 4 juta orang tiap tahun.
Meningkatnya jumlah penderita ini juga disebabkan karena saat ini juga disebabkan karena saat ini belum tersedia imunisasi hepatitis C yang tersedia secara umum.
Orang yang menderita hepatitis C, struktur sel hatinya mulai pecah, sehingga hati tidak lagi berfungsi normal. Kerusakan hati yang disebabkan Hepatitis C biasanya terjadi secara bertahap selama 20 tahun, tetapi beberapa faktor dapat membuat perkembangan penyakit lebih cepat, seperti alkohol, umur, dan infeksi HIV.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam, pegal linu, lelah, hilang nafsu makan, dan sakit perut. penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya kecuali bila terjadi pada saat kehamilan, khususnya trimester ketiga, karena dapat mematikan. Penularannya melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
Penyakit-penyakit lain yang menggangu metabolisme tubuh, seperti Diabetes Mellitus serta tingginya kadar lemak, kolesterol, dan trigliserida, juga dapat menyebabkan komplikasi pada hati. Hepatitis juga dapat terjadi akibat mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu lama. Sejumlah obat-obatan dan bahan kimia dapat menyebabkan hepatitis.
Zat kimia termasuk obat-obatan reaksinya sama seperti reaaksi infeksi virus. Selain itu, hepatitis juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimun karena adanya gangguan pada sistem kekebalan (imunitas). Akibat kelainan genetik, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel atau jaringan hati.

No comments: