Madu adalah makanan tambahan yang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Sejak zaman dahulu, madu teah digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman.
Madu mengandung karbohidrat monosakarida dalam bentuk fruktosa dan glukosa. Monosakarida ini dapat dikonversikan menjadi energi dalam bentuk glikogen oleh tubuh. Pengubahan ini tidak membutuhkan hormon insulin, hormon yang kurang pada penderita diabetes dan penderita diabetes tetap dapat memperoleh energi bagi tubuhnya.
Penderita diabetes acap kali harus "berhitung" bila mereka ingin makan penganan manis yang berasal dari gula atau sukrosa. Sebab, penambahan gula ke dalam tubuh akan membuat kadar gulanya meningkat karena tidak adanya atau sedikitnya insulin dalam darah. Pemberian madu dapat menjadi salah satu solusi pemberian rasa manis pada makanan/ minuman bagi penderita diabetes.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D., SpFK, pakar farmakologi dari Universitas Sumatera Utara, dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh High Desert.
Madu mengandung karbohidrat monosakarida dalam bentuk fruktosa dan glukosa. Monosakarida ini dapat dikonversikan menjadi energi dalam bentuk glikogen oleh tubuh. Pengubahan ini tidak membutuhkan hormon insulin, hormon yang kurang pada penderita diabetes dan penderita diabetes tetap dapat memperoleh energi bagi tubuhnya.
Penderita diabetes acap kali harus "berhitung" bila mereka ingin makan penganan manis yang berasal dari gula atau sukrosa. Sebab, penambahan gula ke dalam tubuh akan membuat kadar gulanya meningkat karena tidak adanya atau sedikitnya insulin dalam darah. Pemberian madu dapat menjadi salah satu solusi pemberian rasa manis pada makanan/ minuman bagi penderita diabetes.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D., SpFK, pakar farmakologi dari Universitas Sumatera Utara, dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh High Desert.
No comments:
Post a Comment