Flek Paru-paru dibarengi Batuk Berdahak

Kiriman email dari :

Ida Setiawati (Upline Double Diamond dari Bandung)

Ida Setawati memberikan komentarnya terhadap pasien HD yang terkena penyakit flek pada paru-paru.

Flek paru-paru kemungkinan besar adalah tuberkulosis paru. Diperlukan pemeriksaan dahak untuk menunjang diagnosis ini. Memang penyakit ini akan sangat sering kambuh jika pengobatannya tidak tuntas, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan paru yang parah bila tidak diobati. Seharusnya beliau tetap meminum obat yang diberikan dari dokter selama kurang lebih 6 bulan, dan tidak boleh putus obat atau berhenti, karena bila pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan resistensi pada bakteri.

Produk yang dapat membantu adalah Propolis tablet 3 x 1, Royal Jelly Liquid 1x1, dan Pollenergy 1x1, tetapi obat dari dokter juga harus tetap diminum, sampai dokter memutuskan sudah boleh berhenti. Biasanya dengan ditunjang oleh pemakaian produk-produk High Desert kemungkinan terjadinya komplikasi dapat dihindari, dan dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Yang perlu ditekankan disini, karena penyakit tersebut dapat menular, maka penderita sebaiknya menutup mulut saat batuk, tidak meludah di sembarangan tempat, dan dahaknya sebaiknya tidak ditelan, karena dapat mengakibatkan tuberkulosis usus. Hygiene dan sanitasi rumah perlu diperhatikan juga, terutama berkaitan dengan pencahayaan dan ventilasi, karena kuman penyebabnya dapat mati dengan sinar matahari. Vaksinasi BCG pada bayi juga dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.

KEBIASAAN YANG KELIRU

Seekor gajah dengan mudah bisa mengangkat beban satu ton dengan belalainya. Tetapi pernahkah Anda mengunjungi sirkus dan melihat binatang besar berdiri diam-diam ditambatkan pada sebatang tonggak kayu keci ?

Ketika masih kecil dan lemah, seekor gajah ditambatkan dengan rantai yang berat ke tonggak besi yang kuat. Gajah mendapatkan bahwa tidak peduli sekeras apapun dia berusaha, dia tidak bisa memutuskan rantai atau menggerakan tonggak. Kemudian, tidak peduli telah menjadi sebesar atau sekuat apapun si gajah, dia terus mempercayainya bahwa dia tidak bisa bergerak selama dia melihat tonggak terpancang di tanah di dekatnya.

Banyak orang dewasa yang cerdas berperilaku seperti gajah sirkus. Mereka terkekang dalam pemikiran, tindakan dan hasil. Mereka tidak pernah bergerak lebih jauh dari pada garis akhir keterbatasan yang diberlakukannya sendiri.