Thursday, October 4, 2007

Puasa untuk Penderita Diabetes

dikutip dari :
http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=1205

Salah satu masalah yang perlu diperhatikan sehubungan antara puasa dengan metabolisme glukosa darah adalah bagi penderita diabetes mellitus (DM). Sebenarnya penderita DM boleh berpuasa sekitar 12 jam, asalkan tidak mengganggu kesehatannya dengan kadar glukosa darah yang tetap terkontrol.

Namun, pasien DM yang glukosa darahnya tidak terkontrol sebaiknya harus berhati-hati sebab dengan berpuasa, cadangan glukosa dalam hatinya tidak mencukupi kebutuhan energi sehingga saat kadar glukosa darahnya turun akan terjadi pemecahan sumber energi lain selain glikogen, yaitu asam lemak untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Pemecahan asam lemak pada penderita DM menyebabkan tubuhnya keracunan dari hasil pemecahan asam lemak yang berlebihan, berupa benda keton yang dikenal dengan ketosis. Kondisi itu dapat mengganggu keseimbangan derajat keasaman (pH) dalam tubuh dan dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Selain itu, puasa bagi penderita DM yang gula darahnya tidak terkontrol cenderung mengalami dehidrasi karena terlalu banyak berkemih (poliuri).

Pengaturan kadar gula tidak hanya di siang hari, tapi juga pada malam hari. Pada saat berbuka, sebaiknya Anda makan secara strategis sebab setelah mengalami 'istirahat' selama 14 jam, Anda harus berhati-hati memberi tugas kembali saluran pencernaan. Pilihlah minuman yang manis atau makanan yang mudah dicerna.

Hal yang perlu dicatat adalah mengonsumsi makanan di malam hari dengan jumlah nutrisi yang sama lebih rentan menyebabkan kegemukan dibandingkan makan di siang hari. Karena pada malam hari, zat makanan yang masuk ke tubuh langsung disimpan dan tidak dijadikan sumber energi untuk aktivitas.

Sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat pada saat sahur karena asupan karbohidrat yang berlebih justru membuat hormon insulin menjadi lebih aktif. Mungkin Anda mengharapkan bahwa dengan mengonsumsi banyak karbohidrat, maka simpanan glukosa juga akan banyak sehingga tidak ada rasa lapar.

Rasa lapar muncul akibat berkurangnya kadar glukosa atau kosongnya saluran pencernaan. Jika kadar gula darah dijaga tetap stabil dan saluran pencernaan tetap bekerja, maka rasa lapar dapat dikendalikan. Agar terhindar dari rasa lapar tersebut, pilihlah jenis makanan yang mengandung protein, serat dan lemak untuk penahan rasa lapar.

No comments: