Wednesday, June 6, 2007

Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi [2]

http://www.hd.co.id/static.asp?link=artikel&no=49


Pada umumnya, perawatan kesehatan organ reproduksi pria sama dengan perawatan organ reproduksi wanita, yaitu diawali dengan menjaga kebersihan secara umum.

Kita pernah secara singkat membahas perawatan organ reproduksi wanita pada artikel website edisi lalu. Sekarang, kita akan mengupas perihal menjaga kesehatan organ reproduksi pria. Tidak hanya sebatas kesehatan penis, namun juga meliputi perawatan testis.

Dibanding dengan vagina, penis cenderung lebih “kuat” terhadap infeksi dan iritasi karena sebagian besar penis dilindungi kulit yang cukup tebal. Pada umumnya, perawatan kesehatan organ reproduksi pria sama dengan perawatan organ reproduksi wanita, yaitu diawali dengan menjaga kebersihan secara umum.

Untuk menjaga kebersihan alat kelamin kita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah buang air kecil. Hal itu untuk menghindari penis dari kotoran yang berasal dari tangan, sekaligus agar tangan kembali steril setelah memegang penis. Kedua, jangan malas untuk selalu membersihkan daerah sekitar penis setiap kali mandi. Seputar organ kemaluan pria memang rentan dengan jamur, terutama daerah lipatan paha dan bawah kantong kemih. Karenanya, selalu jaga kebersihan daerah-daerah tersebut. Ketiga, secara berkala, cukurlah bulu kemaluan agar rapi dan tidak menyebabkan kelembaban. Daerah yang lembab sering kali menjadi tempat subur bagi jamur.

Pentingnya Celana Dalam
Celana dalam berfungsi menjaga penis dan kantong kemih (scrotum) dari goncangan, selain agar kita nyaman. Sebaiknya, kenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun karena bahan ini menyerap keringat sehingga tidak membuat kepanasan dan lembab.

Hindari memakai celana dalam yang terlalu ketat, karena selain membuat peredaran darah tidak lancar juga akan membuat penis dan testis kepanasan. Panas berlebihan, yang disebabkan oleh suhu udara, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma dalam membuahi sel telur.

Memeriksa Testis
Pemeriksaan testis atau buah zakar dapat dilakukan sendiri untuk memastikan agar tidak terdapat benjolan atau gumpalan yang mungkin merupakan tanda-tanda awal kanker testis. Menurut beberapa sumber, kanker testis merupakan kanker yang sering terjadi pada pria berusia 25-30 tahun karena pada masa itu, kaum pria masuk dalam tahap puncak kematangan seksual. Kanker tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena itu, amat penting untuk mendeteksinya sejak dini sehingga dapat diobati sebelum semakin parah.

Pemeriksaan testis dilakukan dengan cara:
* Kenalilah bentuk, ukuran, dan berat masing-masing testis.
* Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba
masing-masing testis.
* Waspadai adanya benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Benjolan ini mungkin sebesar butiran beras atau kacang. Bila ada pembengkakan atau benjolan, segera periksakan diri ke dokter.

Lakukan pemeriksaan yang sama secara teratur. Bila pada testis ada benjolan atau pembengkakan, tidak serta merta itu berarti kanker. Untuk memastikannya, tentunya kita harus segera periksa ke dokter. Apabila dideteksi dan diobati sejak dini, kanker testis biasanya dapat disembuhkan secara total.

Jangan sungkan menemui dokter, terutama dokter kulit dan kelamin, untuk melakukan pemeriksaan rutin. Selain kontrol secara rutin, kita juga harus segera memeriksakan diri ke dokter bila menemui atau mengalami hal-hal sebagai berikut; terdapat luka, lecet, atau ruam, atau kutil di daerah testis; terasa gatal terus-menerus; dan saluran kencing mengeluarkan cairan yang tidak biasa. Gejala tersebut merupakan indikasi bahwa organ kelamin sedang terkena penyakit.

Kesehatan organ reproduksi sangat memengaruhi kesuburan. Selain itu, kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual juga tergantung dari bagaimana kita menjaga kesehatan dan kebersihannya. Awali kesehatan organ reproduksi Anda dengan menjaga kebersihannya.

No comments: