Thursday, May 31, 2007

Lebah Madu Selamat dari Kepunahan Masa Dinosaurus?

Updated: Rabu, 24 November 2004, 19:57 WIB SAINS & TEKNOLOGI





Jakarta, Rabu
Sebuah bukti baru menunjukkan bahwa lebah madu tropis adalah hewan yang berhasil selamat dari musim dingin panjang akibat tabrakan Bumi dengan benda langit, 65 juta tahun lalu.

Sebelumnya, perlu diketahui ada teori yang menyebutkan bahwa pada akhir periode Cretaceous, sebuah asteroid raksasa telah menghantam Bumi. Tabrakan mengakibatkan debu berhamburan dan menutupi sinar Matahari dalam waktu lama, sehingga temperatur menjadi turun. Turunnya temperatur inilah yang diduga sebagai penyebab musnahnya dinosaurus dan kehidupan lain masa itu.

Namun, baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bebatuan amber (berasal dari getah tanaman yang mengeras) yang di dalamnya berisi lebah-lebah madu dari masa sebelum tabrakan asteroid. Lebah-lebah ini serupa benar dengan lebah madu modern. Artinya, sebagian lebah madu jenis ini mungkin selamat dari bencana, dan keturunan merekalah yang kita jumpai sekarang.

Adapun asteroid atau komet yang menabrak Bumi telah menciptakan kawah raksasa di Chicxulub, Meksiko, dan menjadi batas bagi dua periode geologi, yakni Cretaceous dan Tertiary. Batas geologi ini merupakan tanda terjadinya kepunahan massal 65 juta tahun lalu.

Nah, temuan lebah di amber tadi menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai teori musim dingin panjang yang menyertai tabrakan. Menurut apa yang diyakini para ilmuwan, pada musim dingin itu suhu turun drastis dan cukup untuk melenyapkan lebah-lebah madu dan tanaman-tanaman bunga yang menjadi sumber makanannya.

Lebah madu tropis modern hidup sehat pada suhu antara 31-34C agar bisa melakukan aktivitas metabolisme vital. Suhu di atas juga merupakan temperatur paling baik bagi tanaman-tanaman bunga yang kaya nektar.

Bila setelah tabrakan suhu turun hingga 7-12C --menurut teori yang berlaku umum saat ini-- maka lebah madu tidak mungkin bisa bertahan hidup, demikian perkiraan Jacqueline Kozisek dari Universitas New Orleans, AS.

Jika lebah madu dan tanaman bunga tidak bisa bertahan pada suhu rendah, maka pastilah ada yang keliru dengan teori musim dingin 65 juta tahun lalu. "Saya tidak mengatakan bahwa tabrakan tidak terjadi," kata Kozisek. "Saya hanya mengajak kita melihat lagi teori ini."

Harus diakui, lebah madu jenis Cretotrigona prisca yang terperangkap di batu amber memang sulit dibedakan dengan lebah madu tropis yang hidup masa kini. Bisa jadi mereka memang nenek moyangnya. Dan bila ini benar, pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa tetap hidup menghadapi musim dingin ? Atau musim dingin itu sebenarnya tidak pernah terjadi? (bbc.co.uk/wsn)

No comments: