Selamat Pagi,
Selama tiga malam berturut-turut saya pulang agak larut. Malam pertama ikut kegiatan BSM, malam kedua ikut Makan malam bersama para manajer baru dan keluarganya dan tadi malam ikut meeting jaringan.
Rencana saya untuk ikut free lance di HD ternyata kok jadi keterusan. Tapi tidak apa, asyik aja lah.
Pada kegiatan semalam, Mr. Adi Poernomo ST.MAMM, jauh-jauh dari Surabaya hanya datang untuk memberikan ''training'' atau pencerahan secara gratis mulai dari strategi, bisnis hingga ke produk HD.
Salah satu yang masih saya ingat adalah, ketika kita akan menjalankan bisnis HD ini, sebaiknya kita memperhatikan PANGSA PASAR. Yang dia maksudkan adalah jangan mencari calon member pada mereka yang berada pada posisi ekonomi bawah sekali atau atas sekali.
Sebagai contoh bawah sekali adalah mereka yang tidak bisa membayar uang member Rp 65.000 cash. ''Jangankan untuk jadi member, untuk makan saja susah,''ujarnya. nah katagori ini harus hati-hatikarena jika dipaksakan, kita bagaikan mendorong mobil mogok. Seluruh energi, waktu dan fikiran akan dicurahkan untuk membantu mereka menjadi sukses.
Padahal jika merekrut member yang berada pada level ekonomi, pendidikan, sosial ekonomi di katagori bawah-menengah dan atas, upaya ini akan reltif lebih mudah. Enegrgi yang dipakai tidak akan terlalu banyak dan kita bisa lebih konsentrasi mengembangkan member lainnya.
Demikian juga jika merekrut orang dari kalangan atas sekali. Dia mencontohkan,''apakah mungkin ketua DPR mau menjalankan bisnis ini,''ujarnya sambil terkekeh-kekeh.
Sponsorin Up
Selain pangsa pasar kita juga upayakan orang yang kita sponsori adalah mereka yang segala-galanya lebih dari kita. Misalkan pendidikan kita hanya SMA, punya sepeda motor, gaji berkisar Rp 1 juta, maka yang sebaiknya disponsori adalah mereka yang pendidikannya S-1 atau S-2, punya minimal motor atau mobil dan pendapatan diatas Rp 1 juta (3-5 Juta).
Kenapa demikian, ? Jika orang yang berpendidikan akan lebih mudah mendorong mereka mempelajari bisnisnya. Memang sebaiknya harus melengkapi diri dengan 5 Training dasar, namun penjelasan singkat akan cukup memadai dan bisa berkembang dengan sendirinya.
Selain itu mereka juga akan menggunakan produk dengan membelinya dan menceritakan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi kesimpulannya kalau kita mencari down line, upayakan yang lebih baik karena mereka akan lebih mudah mengembangkan dirinya.
Contoh :
Pada kasus Ny. Hj. Ike Sartika, 5 anaknya disponsori. Mau tidak mau mereka mengembangkan diri dengan berbagai motivasi. Ada yang karena perlu uang, ada yang perlu bisnis, ada yang perlu karena produknya bermanfaat.
Sementara pada kasus saya sendiri, lebih banyak mensponsori mereka yang membutuhkan pekerjaan, saya agak kesulitan mengembangkan diri pribadi mereka jika memang tidak adak motivasi kuat. Justru yang berkembang adalah istri-istri mereka yang lebih menyadari pentingnya pendapatan ekstra diluar gaji suami mereka.
Nah, selamat mencoba.
Go, Diamond.
PS : Ibu Hj, Ike Sartika akhir bulan ini sedang mentargetkan menjadi Director Manager, kita doakan dan kita bantu semaksimal mungkin.
Thursday, May 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment